Konstruksi

Jenis Alat Berat Pemadat Tanah

Alat Berat Pemadat Tanah; alat pemadatan; alat pemadat tanah; alat untuk memadatkan tanah; alat berat untuk pemadatan tanah; alat memadatkan tanah; alat untuk pemadatan tanah; nama alat berat pemadat tanah; alat pemadat jalan; pemadatan tanah dengan alat berat;
Alat Berat Pemadat Tanah

Alat berat pemadat tanah adalah salah satu jenis mesin yang banyak digunakan dalam industri konstruksi. Alat ini berfungsi untuk meratakan dan memadatkan tanah, sehingga tanah dapat dijadikan sebagai landasan yang kokoh untuk pembangunan.

Penggunaan alat berat pemadat tanah juga dapat menghemat waktu dan biaya dalam pembangunan karena dapat mengurangi waktu yang diperlukan untuk meratakan tanah secara manual.

Dalam artikel ini, Buanakonstruksi.com akan membahas tentang jenis-jenis alat berat pemadat tanah, fungsi dari alat berat pemadat tanah, dan cara penggunaannya. Yuk, simak pembahasannya di bawah ini.

Alat berat pemadat tanah juga diperlukan dalam project konstruksi dan pertambangan. Alat ini dibutuhkan untuk memadatkan material tumpukan hasil penggalian atau pembersihan tempat.

Sudah diketahui, material tumpukan di lokasi project umumnya sebagai material terlepas. Material ini lewat cara natural bisa menjadi padat, khususnya karena dampak cuaca dan waktu.

Tetapi dibutuhkan waktu yang lama untuk menanti material itu jadi padat. Untuk percepat pemadatan, dibutuhkan perlengkapan teknisi. Selainnya cepat, hasilnya lebih rapi.

Akar pemadatan ialah keluarkan udara dari dalam rongga material, atau kurangi rongga antar partikel tanah. Dengan begitu, volume tanah / material akan jadi lebih kecil.

Tujuan Pemadatan Tanah

Pemadatan dengan alat berat pemadat tanah memiliki beberapa Tujuan yang beda di antara project yang satu dan project yang lain. Beberapa Tujuan pemadatan diantaranya:

  • Kurangi peralihan wujud (distorsi) pada permukaan tanah.
  • Mengecilkan pengurangan (settlement) permukaan tanah.
  • Tingkatkan kemampuan tanah.
  • Kurangi permeabilitas atau masuknya air ke tanah.

Dari hasil proses pemadatan ini akan mengganti kepadatan (densitas) tanah. Tetapi berapa besar peralihan itu benar-benar bergantung dari type / karakter material dan kandungan air (moisture konten).

Praktek pemadatan yang kerap ditemui ialah saat memadatkan jalan, saat sebelum ditutup kombinasi aspal atau beton.

Pemadatan dengan Alat berat pemadat tanah kerap dilaksanakan kontraktor saat akan mengawali pembangunan gedung. Lokasi / tempat fondasi akan dibuat harus dipadatkan dahulu, supaya fondasi tidak gampang berubah dan dapat meredam beban bangunan di atasnya.

Dalam kegiatan pertambangan, akses ke Tujuan tempat tambang perlu dipadatkan, supaya bisa dilalui beberapa alat berat seperti excavator, bulldozer, dump truck, dan semacamnya.

Metode Alat Berat Pemadat Tanah

Pemadatan bisa dilaksanakan lewat beberapa metode atau sistem, bergantung dari jenis materialnya. Berikut beberapa Metode pemadatan dengan Alat berat pemadat tanah yang kerap diaplikasikan dalam project konstruksi dan pertambangan:

1. Metode Peremasan (Kneading Action)

Tanah diremas-remas oleh gigi pada roda, hingga udara dan air yang ada antara partikel material bisa dikeluarkan. Metodeini pas untuk partikel yang kering dan seragam.

2. Metode Pemberat (Static Weight)

Permukaan tanah didesak oleh sesuatu berat tertentu secara pelan-pelan. Metodeini pas untuk tanah liar atau banyak terkandung air, atau partikel lembut dan sedikit lembab.

3. Metode Getaran (Vibration)

Tanah di bawah alat pemadatan dikasih getaran yang dari alat itu, hingga partikel tanah yang kecil dapat masuk di celah-celah partikel yang semakin lebih besar, untuk isi rongga yang terdapat. Metode ini bisa juga dipakai untuk partikel lembut dan sedikit lembab.

4. Metode Tumbukan (Impact)

Proses dilaksanakan jatuhkan benda dari sesuatu ketinggian. Tanah juga jadi padat. Partikel tanah yang semakin lebih besar jadi pecah, hingga butiran partikel jadi seragam.

Jenis Alat Berat Pemadat Tanah

Alat berat pemadat tanah yang khusus dipakai untuk pemadatan disebutkan compactor. Dalam prakteknya, beberapa alat berat non-compactor yang hilir mudik di lokasi project turut berjasa dalam memadatkan tanah.

Namun proses pemadatan semacam ini belum seutuhnya habis, baru sekitaran 75% saja. Karenanya masih tetap dibutuhkan alat khusus untuk memadatkan tanah di lokasi project.

Minimal ada tujuh jenis alat berat pemadat tanah. Pemakaiannya bergantung dari keperluan dan jenis project konstruksinya. Ke-7 alat pemadatan itu ialah:

  1. Tamping roller
  2. Modified tamping roller
  3. Smooth-wheel roller
  4. Pneumatic-tired roller
  5. Vibrator compactor
  6. Manually operated vibratory plate compactor
  7. Manually operated rammer compactor

Bila dipetakan berdasar gerakannya, alat pemadat dibagi jadi dua jenis, yakni:

  • Ditarik traktor (towed)
  • Bergerak sendiri (self propelled) lewat mesin pada alat itu.

Berdasar jenis roda penggilasnya, alat pemadat terdiri dari dua jenis. Yaitu :

  • Steel wheel (roda baja)
  • Pneumatic (roda karet)

Melihat wujud permukaan rodanya, alat pemadat tanah dapat dikelompokkan jadi tiga type, yakni:

  • Plain (halus)
  • Segment grid
  • Sheep’s foot

Formasi roda alat pemadat juga berbagai macam, diantaranya:

  • Roda tiga (three wheels)
  • Beroda 2 (tandem roller)
  • Three axle tandem roller

Biasanya, compactor mempunyai formasi roda depan yang berperan sebagai guide roll, dan roda belakang sebagai drive roll.

1. Tamping Roller

Alat berat pemadat tanah yang pertama yaitu Tamping roller dapat bergerak sendiri atau diambil oleh alat lain. Alat pemadatan ini memakai sheep’s foot, yakni roda baja yang pada permukaan atasnya ada gigi-gigi.

Karenanya, tamping roller disebutkan sebagai sheep’s foot roller. Tiap unit alat ini mempunyai satu roda atau lebih. Bila lebih satu, rodanya memiliki lebar dan keliling bervariatif.

Tamping roller bekerja dengan memakai Metode pemadatan kneading (peremasan). Dengan pemadatan mode ini, permukaan tanah diharap dapat dilewati tanpa banyak kendala.

Saat material sudah padat, gigi-gigi tidak masuk kembali ke tanah. Bila kepadatan permukaan tanah tidak sesuai apakah yang diharapkan, bermakna alat yang dipakai terlampau berat atau mungkin kurang pas untuk jenis material yang terdapat.

Tamping roller baik dipakai untuk tanah lempung berpasir, pada kedalaman pemadatan sekitaran 15-25 cm. Dalam operasionalisasinya, tiap pemadatan dilaksanakan dengan overlap lebih kurang 30 cm.

2. Modified Tamping Roller

Alat berat pemadat tanah yang kedua yaitu Modified tamping roller kerap disebutkan grid roller. Alat ini diperlengkapi pemberat (ballast) berbentuk balok beton. Karena ada pemberat, karena itu penekanan pada tanah jadi lebih besar.

Bila tanah memiliki kandungan batu-batuan, grid roller yang dikasih pemberat dapat memecahkan bebatuan, hingga permukaan tanah lebih rata. Alat ini umumnya dipakai pada tanah kohesif (bukan tanah tanah atau pasir berlempung).

3. Smooth – Wheel Roller

Alat berat pemadat tanah yang ketiga yaitu Roller type ini memakai Metode berat statis, dan dipisah berdasar type dan beratnya. Berat smooth-wheel rooler ditetapkan dalam ton.

Kemampuan beratnya dapat dipertingkat memberikan pemberat dari pasir atau air. Jika fitur alat tercatat 8-14 ton, bermakna berat alat tanpa pemberat ialah 8 ton, dan berat optimal pemberat ialah 6 ton.

Roda yang dipakai dibuat dari baja dengan permukaan rata. Jumlah roda dapat 1, 2, atau tiga. Smooth-wheel roller pas dipakai untuk memadatkan material berbutiran seperti pasir, kerikil, dan bebatuan pecah / split.

Permukaan tanah yang sudah dipadatkan tamping roller akan jadi lebih licin dan rata bila dipadatkan kembali dengan alat ini. Kedalaman efisien susunan yang dipadatkan alat ini sekitaran 10-20 cm.

Dalam operasionalisasinya, penting diingat banyak hal seperti berikut:

  • Jauhi pemercepatan atau pengereman tiba-tiba.
  • Jauhi membelok dengan tajam.
  • Pakai sprinkler saat bekerja dengan material panas dan lekat.
  • Jangan dibiarkan alat ada di atas material yang mengeras. Ini untuk menghindar dari pengurangan permukaan.

Smooth-wheel roller terdiri dari tiga type, yakni:

  • Singel-axle roller
    Ada pemberat / ballast berbentuk air atau pasir. Ada singel-axle roller yang bergerak sendiri (karena bermesin), dan ada juga yang diambil alat lain. Jenis alat yang dengan mesin dapat hasilkan permukaan lebih rata.
  • Three-wheeled roller
    Type ini mempunyai tiga roda, satu di muka dan dua ada di belakang. Roda depan lebih lebar dibanding roda belakang. Alat ini dilakukan oleh roda depan, dan pas untuk memadatkan jalan yang beraspal.
  • Tandem roller
    Alat pendorongnya ialah roda depan. Biasa dipakai untuk penggilasan akhir, karena perannya meratakan permukaan, bukan memadatkan bebatuan keras dan tajam (sebab bisa menghancurkan roda).
    Teman roller terdiri dari dua type, yaitu two axle tandem roller dan three axle tandem roller. Mode yang pertama mempunyai berat 8-14 ton. Ballast yang digunakan umumnya cairan.
    Mode ke-2 (three axle tandem roller) berperan menambahkan kepadatan, dan kerap digunakan dalam project dasar / bandara.

4. Pneumatic-tired Roller

Alat berat pemadat tanah yang keempat yaitu Pneumatic-tired Roller. Proses pemadatan alat ini sebagai kombinasi di antara Metode kneading dan static weight. Penekanan alat pada permukaan tanah bisa disetel atur berat alat, menambahkan atau kurangi kekerasan ban.

Penataan berat alat dapat dilaksanakan memakai ballast dari batu. Tambahan berat dapat capai 2x lipat. Jika ingin memadatkan susunan aspal panas (hotmix asphalt), alat ini dapat dipakai tanpa ballast.

Penekanan pada ban dapat ditata sama sesuai keadaan tanah. Untuk pemadatan tanah, alat ini membutuhkan 4-8 pass. Untuk pemadatan jalan, dibutuhkan 4-6 pass. Kecepatan pemadatan terbaik ialah 20 km / jam (mundur dan maju).

Roda pada pneumatic-tired roller terdiri dari dua ukuran, yakni kecil dan besar. Yang kecil mempunyai dua as roda, dengan 7 roda (3 depan, 4 belakang). Yang lebih besar memakai dua as roda, tetapi menggunakan sembilan roda (4 depan, 5 belakang).

Roda depan dan belakang tempatnya tidak sejajar, hingga rongga antar-roda masih tetap dapat dipadatkan oleh roda belakang.

Penekanan pada roda dan berat alat yang besar sekali membuat alat ini sanggup memadatkan tanah sampai kedalaman lumayan besar. Alat memiliki ukuran kecil dapat dipakai untuk memadatkan susunan pada kedalaman 10-20 cm. Yang lebih besar dapat capai kedalaman sampai 60 cm.

Dalam operasionalisasi alat ini, penting diingat beberapa hal berikut:

  • Untuk tugas finishhing jalan, ballast tidak harus dipakai.
  • Karena rodanya sebagai ban karet, karena itu lokasi tugas harus bebas dari benda tajam yang dapat menghancurkan roda.
  • Tidak boleh berbelokkan alat pada tempat yang dipadatkan, sebab bisa mengganti wujud permukaan.

5. Vibrating Compactor

Material yang dapat dipadatkan diantaranya pasir, kerikil, dan bebatuan split. Hasil pemadatan lebih bagus dari alat pemadat yang lain, karena factor penekanan dan getaran pada material di bawahnya.

Karena ada getaran, karena itu partikel yang semakin lebih kecil akan isi rongga antara sejumlah partikel yang semakin lebih besar. Karena ada penekanan statis, karena itu tanah akan padat dengan kekosongan minimal.

Alat ini mempunyai roda depan dari besi dan roda belakang karet. Pada roda karet ada kembang-kembang untuk jaga supaya alat tidak alami slip.

Yang terhitung vibrating compactor ialah:

  • Vibrating padded drum roller: roda depan dan belakang dari besi. Dapat memadatkan aspal pada kedalaman 7,5-15 cm.
  • Vibrating steam drum roller: Dapat memadatkan aspal pada kedalaman sampai 1 mtr.

6. Manually Operated Vibratory Plate Compactor

Alat ini dipakai untuk memadatkan tanah dan susunan aspal, di mana beberapa alat yang lebih besar tidak dapat atau mungkin kurang efisien. Alat ini digerakkan dengan manual.

7. Manually Operated Rammer Compactor

Alat ini pas dipakai untuk memadatkan tanah yang kohesif dan tanah kombinasi. Alat ini digerakkan dengan manual.

Panduan Pemadatan Menggunakan Alat Berat Pemadat Tanah

  • Untuk jaga kemiringan permukaan, tugas pemadatan diawali dari lajur pinggir terendah. Ini untuk meredam perubahan tanah. Maknanya, lajur paling rendah yang dipadatkan lebih dahulu dapat meredam perubahan tanah pada lajur yang semakin lebih tinggi.
  • Peralihan lajur compactor harus dilaksanakan saat alat jalan maju.
  • Supaya pemadatan dapat efisien, karena itu ketebalan susunan yang hendak dipadatkan tidak boleh terlampau besar.
  • Untuk semua alat (terkecuali vibratory dan pneumatic roller yang besar), ketebalan pemadatan yang dianjurkan sekitaran 15-20 cm.
  • Untuk pneumatic roller, ketebalan pemadatan sekitaran 30 cm.
  • Untuk vibratory roller, ketebalan pemadatan bergantung jenis tanah dan berat alat. Untuk tanah berbutiran, ketebalan efisien 20-122 cm (bergantung berat alat). Untuk tanah bebatuan, ketebalan dapat capai 2,1 m.

Kesimpulan

Dalam pembangunan konstruksi, penggunaan alat berat pemadat tanah sangatlah penting. Alat ini dapat membantu menghasilkan tingkat kepadatan yang ideal pada tanah sehingga tanah dapat dijadikan sebagai landasan yang kokoh dan aman untuk pembangunan.

Simak juga penawaran harga sewa alat berat pemadat tanah

Harga Sewa Vibro Roller

Pastikan untuk memilih jenis alat berat pemadat tanah yang tepat dan menggunakannya dengan benar agar pekerjaan konstruksi dapat berjalan lebih efektif dan efisien.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *